NASRUN STATISTIK 17 630 006 RPS PERTEMUAN XII
Regresi Berganda
Pengertian Regresi Berganda
Regresi berganda adalah model regresi atau prediksi yang
melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Istilah regresi
berganda dapat disebut juga dengan istilah multiple regression. Kata
multiple berarti jamak atau lebih dari satu variabel.
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda adalah model
regresi berganda jika variabel terikatnya berskala data interval atau
rasio (kuantitatif atau numerik). Sedangkan variabel bebas pada umumnya juga
berskala data interval atau rasio. Namun ada juga regresi
linear dimana variabel bebas menggunakan skala data nominal atau
ordinal, yang lebih lazim disebut dengan istilah data dummy. Maka regresi
linear yang seperti itu disebut dengan istilah regresi linear dengan variabel
dummy.
Contoh regresi berganda jenis
ini adalah: “pengaruh DER dan NPM terhadap Return Saham.”
Regresi Logistik Berganda
Regresi Logistik berganda adalah model
regresi berganda jika variabel terikatnya adalah data dikotomi. Dikotomi
artinya dalam bentuk kategorik dengan jumlah kategori sebanyak 2 kategori.
Misal: Laki-laki dan perempuan, baik dan buruk, ya dan tidak, benar dan salah
serta banyak lagi contoh lainnya.
Sedangkan variabel
bebas jenis regresi berganda ini pada umumnya adalah juga variabel dikotomi.
Namun tidak masalah jika variabel dalam skala data interval, rasio, ordinal
maupun multinomial.
Contoh regresi berganda jenis
ini adalah: pengaruh rokok dan jenis kelamin terhadap kejadian kanker paru.
Dimana rokok kategorinya ya dan tidak, jenis kelamin kategorinya laki-laki dan
perempuan, sedangkan kejadian kanker paru kategorinya ya dan tidak.
Ada dua metode yang sering
dipakai dalam jenis regresi berganda ini, yaitu metode logit dan probit.
Regresi Ordinal berganda
Regresi
berganda jenis ini adalah analisis
regresi dimana variabel terikat adalah berskala data ordinal.
Sedangkan variabel bebas pada umumnya juga ordinal, namun tidak masalah jika
variabel dengan skala data yang lain, baik kuantitatif maupun kualitatif.
Keunikan regresi ini adalah jika variabel bebas adalah data kategorik atau
kualitatif, maka disebut sebagai faktor. Sedangkan jika data numerik atau
kuantitatif, maka disebut sebagai covariates.
Contoh regresi
berganda jenis ini adalah: pengaruh tingkat penghasilan dan usia terhadap
tingkat pengetahuan terhadap IT. Dimana tingkat penghasilan sebagai faktor
dengan kategori: rendah, menengah dan tinggi. Usia sebagai covariates dengan
skala data numerik. Dan tingkat pengetahuan terhadap IT sebagai variabel
terikat berskala data ordinal dengan kategori: baik, cukup dan kurang.
Regresi Multinomial Berganda
Regresi
multinomial berganda adalah jenis regresi dimana variabel terikat adalah data
nominal dengan jumlah kategori lebih dari 2 (dua) dan variabel bebas ada lebih
dari satu variabel.
Jenis regresi
ini hampir sama dengan regresi logistik berganda, namun bedanya adalah variabel
terikat kategorinya lebih dari dua, sedangkan regresi logistik berganda
variabel terikatnya mempunyai kategori hanya dua (dikotomi).
Regresi ini
juga mirip dengan regresi ordinal, hanya saja bedanya skala data pada regresi
ini tidak bertingkat (bukan ordinal) atau dengan kata lain tidak ada yang lebih
baik atau lebih buruk.
Contoh regresi
ini adalah: Pengaruh Pendidikan Orang Tua dan Penghasilan Orang Tua terhadap
pilihan jurusan kuliah. Dimana pendidikan dan penghasilan orang tua berskala
data ordinal dan pilihan jurusan kuliah adalah variabel berskala data nominal
lebih dari dua kategori, yaitu: jurusan kesehatan, hukum, sosial, sastra,
pendidikan, lain-lain.
Regresi Data Panel Berganda
Dari
jenis-jenis di atas, sebenarnya masih ada jenis lain yang merupakan
pengembangan dari jenis-jenis di atas, yaitu dengan adanya kompleksitas berupa
data time series atau runtut waktu, atau data panel. Seperti yang terjadi pada
regresi data panel ataupun regresi cochrane orcutt.
Kalau
misalnya regresi linear data panel, jika ada lebih dari satu variabel bebas,
maka bisa disebut dengan istilah regresi linear data panel berganda. Namun
kebanyakan orang atau peneliti, cukup menggunakan istilah yang umum digunakan,
yaitu cukup dengan menyebut sebagai regresi data panel saja.
Contoh Persamaan Regresi
Sebagai contoh
misalnya titik A (1,3) dan titik B ($,9) maka persamaan garis linear yang dapat
dibuat adalah:
Dalam bentuk matrik bisa kita buat persaman
sebagai berikut:
Jadi a=1 dan b=2 sehingga persamaannya Y=1 +2X
Jika jumlah data sebanyak n maka persamaannya
sebagai berikut:
Disini βo adalah penduga a, β1 adlah penduga b
dan εi merupakan besarnya simpangan persamaan garis penduga. Semakin kecil
nilai εi persamaan regresi yang diperoleh akan semakin baik.
Penulisan pengamatan
Dengan notasi matriks dapat
ditulis sebagai berikut:
Jadi kita peroleh matrik Y,X,β
dan ε dengan dimensi sebagai berikut :
Jika diasumsikan E(ε) = 0 maka
E(Y) = Xβ
Bila modelnya
benar β merupakan penduga terbaik yaitu dengan jalan melakukan penggandaan awal
dengan X’ sehingga diperoleh persamaan normal sebagai berikut:
Jadi β=(X’X)-1X’Y
Disini(X’X)-1 adalah
kebalikan (inverse) dari matrik X’X
Contoh Perhitungan Regresi
Seorang
peneliti ingin mengetahui bentuk hubungan antara jumlah cacing jenis tertentu
dengan jumlah telurnya pada usus ayam buras. Untuk tujuan tersebut diperiksa 20
ekor ayam dan ditemukan sebagai berikut:
Tabel 1 jumlah cacing dan jumlah telurnya pada
usus ayam buras.
Dari data diatas kita bisa menghitung:
Bila kita duga bentuk hubungan antara jumlah
cacing (X) dan jumlah telurnya (Y) adalah:
Jadi Ŷ=-2,442 + 4,103 Xi,
Persamaan garis
regresi Yi =-2,442 + 4,103 Xi bukanlah satu-satunya garis penduga untuk
menyatakan hubungan antara jumlah cacing dengan jumlah telurnya. Sudah barang
tentu masih banyak lagi bentuk persamaan penduga yang dapat dibuat misalnya
dalam bentuk persamaan Yi=βo+β1Xi+β2Xi2,Yi=βoXiβ1(dalam bentuk linear LnYi=Ln
βo+βiLnXi) dan masih banyak lagi bentuk yang lainnya.
Untuk
menyatakan apakah garis yang diperoleh cukup baik untuk menggambarkan hubungan
antara peubah bebas (X) dengan peubah tak bebas (Y) dapat dilakukan pengujian
bentuk model yang digunakan dan keeratan hubungannya (korelasi)
untuk menyatakan ketepatan dan ketelitian persamaan garis regresi yang
diperoleh.
Komentar
Posting Komentar